Pukul 23.00.
Aku terus berbaring di samping Mika.
Mika berhenti bernyanyi. Sepi... sekali.
Hingga mamanya Mika masuk ke dalam kamar untuk menyalakan tivi. Mika tersenyum. Ada film Home Alone 2 di tivi. Itu film kesukaan Mika. Aku ikut menonton bersama Mika.
Waktu itu, aku bisa merasakan nafas Mika naik dan turun. Setiap kali Kevin McAllister membuat kekacauan nafas Mika makin cepat. Aku tahu, pasti di dalam hatinya Mika sedang tertawa kencang.
Film Home Alone 2 belum selesai.
Aku merasakan Mika tidak tertawa lagi. Perasaan marah dan benci itu datang lagi. Aku marah sama Tuhan. Kenapa Tuhan ambil Mika sekarang? Kenapa Tuhan tidak mau menunggu 30 menit lagi sampai filmnya selesai?
Aku tidak bergerak.
Tetap di samping Mika.
Mataku memandang tivi. Tapi aku tidak menonton tivi lagi.
Aku bingung, aku sendirian...
30 menit kemudian.
Film Home Alone 2 selesai.
Waktu itu orang tua Mika masuk ke dalam kamar. Lalu, aku dengar suara tangisan dan keritan. Aku masih di samping Mika. Tidak ada yang berani menyentuhku. Aku tetap diam. Tidak tahu sudah berapa lama. Hingga ada yang menggendongku.
Ayahku :)
Dia membawaku pulang. Aku pasrah saja dalam gendongannya.

Tidak menangis...

Tidak ada komentar:
Posting Komentar